WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Dishub Kota Kupang Turunkan Petugas Atur Kendaraan Atasi Kemacetan  

Metronewsntt.com 02-11-2021 || 14:04:48

Ilustrasi kemacetan

Metronewsntt.com, Kupang- Dalam rangka mengatasi kemacetan di Kota Kupang, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kupang turunkan  petugas untuk melakukan pengaturan pada titik yang rawan macet. Selain penanganan kemacetan.


Kepala Dishub Kota Kupang, Bernadinus Mere mengatakan,  titik rawan mancet ini akan dibangunkan posko di masing-masing titik. Posko itu nantinya difungsikan sebagai kantor bagi staf Dishub.


"Pekan depan, mereka sudah mulai berkantor di posko yang kami bangun. Mereka (staf) tidak usa datang lagi ke kantor, tapi langsung ke posko," kata Bernadinus Mere kepada wartawan di ruangkerjanya,  Selasa (2/11).


Adapun titik-titik penempatan posko itu antara lain, jalur 40, di seputaran Oepura, depan kantor Bank Indonesia (BI) Kupang, depan kantor Yamaha, Oeba, serta jalan jalan masuk ke pasar tradisional kota Kupang.


Kata Mere, tugas utama para staf itu, memastikan kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan warga Kota Kupang. Mereka mesti melakukan kontrol terhadap jalur bemo, atau memarkir kendaraan mereka di pinggir-pingir jalan yang menganggu kelancaran arus lalu lintas.


"Dengan upaya ini, kita harap pengaturan arus lalu lintas menjadi lebih baik dan lancar, sehingga masyarakat Kota Kupang nyaman," katanya.


Mere mengaku, masih berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Kupang, agar bisa mendesain sistem kehadiran staf itu, terintegrasi dengan absensi di BKPPD.

 

Terpisah anggota DPRD kota Kupang Djuneidi Kana mengatakan, penempatan petugas pada titik rawan kemacetan dinilai sangat bagus.Namun, tentunya  dalam penempatan petugas minimal tidak hanya pagi tapi minimal satu kali 24 jam.


"Tapi saya lihat petugas hanya jaga sampai jam 7 pagi. Selebihnya mereka pulang. Maka rencana staf yang berkantor di posko itu sangat baik. Upaya dinas dalam mencegah kemacetan dan mengatur arus lalu lintas dan kenyamanan pengendara, patut diapresiasi dan didukung," katanya.


Djuneidi Kana mencontohkan, titik kemacetan seperti di pertigaan Oepura sebaik  diberlakukannya sistem buka tutup di area pertigaan itu, terutama pada jam-jam tertentu yang rawan macet.


Selain sistem buka tutup, pemerintah juga perlu memperlebar badan jalan di lokasi itu. Jalan itu dinilai terlalu sempit dengan aktivitas warga yang tinggi. Namun demikian, Djuneidi juga beryukur anggaran pelebaran jalan itu sudah terakomodir dan bakal dikerjakan.(mnt)

 


Baca juga :

Related Post